cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Orasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2015)" : 4 Documents clear
PENDEKATAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MENANGULANGI KONFLIK, STRES, TRAUMA DAN FRUSTASI Asriyanti Rosmalina
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.963 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v6i2.1429

Abstract

Sebuah hal yang lumrah setiap manusia tidak akan lepas atau terbelit dalam konflik, stress, trauma, dan frustasi. Hampir setiap manusia pernah mengalami konflik. Hal-hal tersbut bisa terjadi dengan berbagai macam hal baik itu dari internal maupun eksternal eksternal. Jurnal ini menjelaskan konsep serta factor-faktor terjadinya konflik, stress, trauma, frustasi yang kemudian dijadikan bahan kajian dalam konsep bimbingan konseling islam. Karena secara keseluruhan beberapa hal tersbut dapat mengganggu psikis dan psikologi orang yang mengalaminya.                                                                             Kata kunci: bimbingan konseling islam, stress, trauma, dan frustasi
BODY OF LITERATURE ILMU KOMUNIKASI DALAM INTERELASI KOMUNIKASI-DAKWAH PERSUASIF Aah Syafa'ah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.178 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v6i2.1430

Abstract

Interaksi sosial merupakan salah satu point penentu terbangunnya komunikasi yang efektif. Di mana komunikasi menempatkan dirinya sebagai sui generic atau hal yang berhubungan dengan persoalan paling mendasar dan paling penting di dalam kehidupan. Karena komunikasi menjadi sebuah proses penting yang tidak hanya mempertemukan ide atau gagasan satu orang dengan orang lainnya baik secara individu maupun kelompok, tapi juga memiliki kontribusi yang penting dalam mempengaruhi, mengubah hingga memperbaiki sikap dan perilaku antarmanusia. Komunikasi yang menjadi kajian multidisipliner ini pada titik tertentu tidak bisa diperbandingkan ataupun disamakan dengan konsep dakwah begitu saja. Hal ini terjadi karena, di antara keduanya terdapat perbedaan interpretasi baik dalam segi ruang lingkup, konteks dan aplikasinya. Akan tetapi, kontribusi komunikasi dibutuhkan untuk minimalnya merekonstruksi pola dakwah persuasif yang akan menjadi determinan perkembangan dakwah Islam sendiri. Sehingga, hal yang paling memungkinkan untuk dilakukan dalam rangka memahami peranan ilmu komunikasi bagi dakwah, pada hakikatnya tidak hanya menempatkan dakwah sebagai ruh dan ghayah (tujuan) tapi juga menemukan interelasi dalam interaksi sosial yang utuh dalam suatu masyarakat.                                                                                                  Kata kunci: Komunikasi, konteks, interaksi sosial, dakwah. 
PEMBERDAYAAN FUNGSI KELUARGA (TELA’AH TERHADAP TREN ANGKA KEKERASAN PADA ANAK) Suryadi Suryadi
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.06 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v6i2.1431

Abstract

Recently child violance phenomenon showed increasing trend figures. Particularly the numbers of child sexual abuse has been like a scary ghost. Indeed, some said that Indonesia has been categorized as emergency conditions sexual abuse in children. There are had appeared expression, Indonesia is a heaven for phedofil predators. This is due to legal sanctions have not been functioning as a deterrent effect. Child protection regulations have not been implemented yet maximally. In this situation, society has great expectations to law enforcement in order to take appropriate action. In addition, the institution of the family as a social institution is first and foremost for the child should be able to contribute to its function in order to reduce the number of child abuse. Families should be the frontline in the protection and fulfillment of children's rights. Further reinforced by the social networking community must participate in child protection which completed their growth process optimally. Key words : child violence, family function         
KEPEMIMPINAN PONDOK PESNTREN AL-IKHLASH (STUDI KASUS KEPEMIMPINAN DAN PERJUANGAN DAKWAH K.H.QUSYAERI PENGASUH PONDOK PESANTREN AL-IKHLASH CURUG KANGGRAKSAN KOTA CIREBON) Tuti Alawiyah
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.276 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v6i2.1433

Abstract

Kepemimpinan kyai merupakan kepemimpinan yang bersifat universal, Kyai sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, motivator dan dinamisator kehidupan pondok pesantren. Kyai merupakan pemegang kekuasan tertinggi dalam komunitas pesantren yang mampu mengembangkan pesantren menjadi sebuah lembaga pendidikan agama yang dipercaya masyarakat K.H. Qusyaeri adalah pengasuh pondok pesantren al-Ikhlash Curug Kanggraksan Kota Cirebon, dan seorang da’i yang bergerak dalam rangka menyi’arkan Islam. Peran beliau adalah menda’wahkan Islam yang direalisasikannya dengan mendirikan pendidikan Islam atau pondok pesantren. Disamping da’wahnya dilingkungan masyarakat, sehingga mampu merubah citra masyarakat yang sebelumnya minim dalam pemahaman ajaran Islam. Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, penulis menggunakan penelitian tersebut dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Kemudian sumber datanya diperoleh melalui dua cara yakni studi teoritis dan empiris.Sedangkan dalam pengumpulan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa tekhnik pengumpulan data.Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa karakteristik  kepemimpinan K.H. Qusyaeri dan strategi yang dilakukan KH. Qusyaeri sebagai wadah pengembangan agama Islam. Karakteristik  kepemimpinan yang beliau miliki dapat dengan mudah membimbing dan mengarahkan santri dan masyarakat  kearah yang sesuai dengan ajaran Islam. Sifat kharismatik pun tampak pada kepemimpinan beliau dalam mengembangkan pendidikan pesantren, sehingga lembaga pendidikan pesantren yang beliau pimpin terus berkembang.                                                                                        Leadership of kyai  is  a universal leadership, kyai  as an educator, teacher, mentor, motivator and dynamist  of  boarding school life. Kyai is the holder of supreme power in the community of the boarding schools that is  able to develop the boarding school  into a religious institution that trusted by the society  K.H. Qusyaeri is a caretaker of al-Ikhlash Curug Kanggraksan Cirebon City, and he is  a preacher who moves in order Islam preacher. His role is as Islam missionary that realized  by establishing Islamic schools or boarding schools. Besides his preachings within  in thesociety, so that he able  to change the image of the society that  previously has  minimal comprehensionin  Islamic knowledge.To achieve the objectives above,  the   authors used descriptive qualitative approach that produces descriptive data in the form of words that written or spoken from the peoples  whose behaviour  is observed. Then the data source is obtained through   two ways  namely theoretical and  empiris study. Whereas in the  collection of the necessary data, the author uses several techniques of data collection, there are: observation, interviews, and documentation.These way shows the validity  results of this study. From the  results of this study it can be concluded that the leadership characteristics of  K.H.  Qusyaeri andthe  strategy that  undertaken by K.H. Qusyaeri as an institut   development of Islam. Kyai is a dedicated leader figure. The leadership Characteristicks in his   leading could has easily guiding and directing the students and the society  towards that appropriate with Islamic rules. The nature charismatic of his leadership in developing his boarding school education, so that education of the institutions pesantren which  led by him is  continues to grow

Page 1 of 1 | Total Record : 4